2015, Pemerintah Sedot Utang Domestik Lebih Besar
JAKARTA -- Tekanan ekonomi global tahun 2015 diperkirakan akan meningkat. Untuk menghadapi tekanan tersebut, pemerintah mulai ambil ancang-ancang memperkuat ketahanan ekonomi nasional, salah satunya di sisi pembiayaan.
Agar tidak tergantung pada investor luar negeri, pemerintah akan memperbesar porsi Surat Berharga Negara (SBN) untuk investor domestik. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan, pembiayaan pada tahun depan akan memperbanyak porsi dalam negeri. "Juka memperbanyak instrumen, salah satunya instrumen syariah," ujarnya, Senin (6/10/2014)
Menteri Keuangan Chatib Basri menambahkan, secara umum jumlah penerbitan pembiayaan harus dikurangi. Caranya dengan memperkecil defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Pada tahun depan, dengan defisit anggaran sebesar 2,21 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) maka diharapkan menjadi modal dalam menghadapi ancaman normalisasi suku bunga The Fed.
Kondisi itu, menurut Chatib akan lebih baik jika pemerintah baru memperkecil defisitnya dalam APBN Perubahan 2015. Berdasarkan data DJPU per tanggal 30 Juni 2014, kepemilikan kepemilikan asing di SBN mencapai Rp 403,59 triliun atau sekitar 35,62 persen dari total SBN yang diterbitkan. Jumlah itu meningkat dari tahun 2013 lalu yang hanya mencapai Rp 323,83 triliun. (Asep Munazat Zatnika)
Terkait#Surat Utang Negara (SUN)
Baca Juga
Pemerintah Minta Swasta Ikut Berpikir Cara Bayar Utang Negara
PT PP Terbitkan Surat Utang Rp 75 Miliar
Lewat SUN, Asing Tarik Rp 2,89 T Dalam 5 Hari
Editor: Hendra Gunawan
Sumber: Kontan
Agar tidak tergantung pada investor luar negeri, pemerintah akan memperbesar porsi Surat Berharga Negara (SBN) untuk investor domestik. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan, pembiayaan pada tahun depan akan memperbanyak porsi dalam negeri. "Juka memperbanyak instrumen, salah satunya instrumen syariah," ujarnya, Senin (6/10/2014)
Menteri Keuangan Chatib Basri menambahkan, secara umum jumlah penerbitan pembiayaan harus dikurangi. Caranya dengan memperkecil defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Pada tahun depan, dengan defisit anggaran sebesar 2,21 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) maka diharapkan menjadi modal dalam menghadapi ancaman normalisasi suku bunga The Fed.
Kondisi itu, menurut Chatib akan lebih baik jika pemerintah baru memperkecil defisitnya dalam APBN Perubahan 2015. Berdasarkan data DJPU per tanggal 30 Juni 2014, kepemilikan kepemilikan asing di SBN mencapai Rp 403,59 triliun atau sekitar 35,62 persen dari total SBN yang diterbitkan. Jumlah itu meningkat dari tahun 2013 lalu yang hanya mencapai Rp 323,83 triliun. (Asep Munazat Zatnika)
Terkait#Surat Utang Negara (SUN)
Baca Juga
Pemerintah Minta Swasta Ikut Berpikir Cara Bayar Utang Negara
PT PP Terbitkan Surat Utang Rp 75 Miliar
Lewat SUN, Asing Tarik Rp 2,89 T Dalam 5 Hari
Editor: Hendra Gunawan
Sumber: Kontan
Comments
Post a Comment